Era Digital, Petani pun Sekarang punya Aplikasi Android
Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki banyak sumber daya alam khususnya dalam
bidang pertanian. Begitu pesatnya perkembangan terknologi di dunia ini, begitu
pula perkembangan teknologi dalam bidang pertanian. Di beberapa negara maju
sudah banyak petani yang menggunakan teknologi pertanian yang sangat modern.
Namun, penggunaan teknologi modern dalam pengembangan sektor
pertanian merupakan hal baru di Indonesia.
Sekarang
kita berada pada era teknologi informasi dimana semua informasi apapun dapat
kita peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi seperti
internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian
pun menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan
pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan
penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat waktu.
Sebuah survei Badan Pusat Statistik (BPS) di
tahun 2013 menyebutkan
kalau Jumlah petani di Indonesia sebanyak 31,70 juta jiwa dan selama
kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah kehilangan 5 juta petani. Demi
mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia pun mempunyai inisiatif untuk
membuat program Sinergi
Aksi untuk Ekonomi Rakyat. Sebuah perusahaan
konsultan dunia telah menyimpulkan kalau
pemanfaatan internet bisa meningkatkan pendapatan petani sebesar 11 persen.
Karena itu, salah satu bagian dari program sinergi ini adalah dikenalkannya program Petani Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo), yaitu aplikasi khusus petani
yang dipadukan dengan telepon seluler berbasis Android. Dan aplikasi tersebut bisa diunduh di play store secara
gratis. Dengan adanya teknologi aplikasi ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan dan meningkatkan kesejahteraan bagi
petani.
Berikut ada lima aplikasi yang
diperkenalkan untuk Petani Digital:
Aplikasi Petani
Aplikasi
Petani adalah layanan informasi terkini terkait solusi permasalahan pertanian,
pertukaran informasi antara para pakar pertanian dan para petani. Aplikasi ini juga bisa berfungsi sebagai forum
online dengan sesama petani lain dari seluruh kawasan di Indonesia. Melalui
aplikasi ini mereka bisa memperoleh informasi mengenai tempat penjualan
alat-alat pertanian, informasi pelatihan petani dan berita-berita seputar
agrobisnis. Kemudian, ada juga fitur Toko di Petani Apps untuk Membuka Pasar Petani
dalam rangka aktivasi platform e-Commerce pertanian pertama di Indonesia secara
langsung dengan petani, fitur lapor pupuk (harga pupuk dan lokasi penjualan dari
berbagai daerah di Indonesia, fitur lapor panen).
Aplikasi
TaniHub
Aplikasi
TaniHub adalah layanan mendistribusikan hasil-hasil pertanian dan perkebunan
dari daerah-daerah ke kota-kota.. Layanan ini sudah
berjalan untuk pertanian dan perkebunan dari Cianjur yang dikemas dan dijual
untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan system delivery untuk pesanan
berapa saja minimal 1 kilo.
Aplikasi Limakilo
Aplikasi
LimaKilo adalah layanan platform yang memungkinkan petani untuk langsung
menjual hasil panennya ke semua orang dengan harga yang lebih kompetitif. Mirip
dengan TaniHub, layanan ini berusaha menghilangkan peran tengkulak dalam
distribusi bahan pangan. Dengan layanan Limakilo, seorang petani bisa langsung
terhubung dengan konsumen yang ingin membeli hasil panen mereka. Saat ini
melayani distribusi hasi panen ke kota-kota wilayah Jakarta, Depok, Tangerang,
Bekasi dan Bandung.
Aplikasi
Pantau Harga
Aplikasi
Pantau Harga adalah layanan Platform market untuk tawar-menawar, melakukan jual
beli antara penyedia bahan baku dengan petani dan penjualan dari petani kepada
konsumen. Pantau Harga adalah aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui
informasi harga beragam komoditi pangan di pasar. Layanan ini memungkinkan
adanya pemantauan harga sehingga memudahkan dalam melakukan interaksi karena
ada basis data harga yang menjadi acuan. Dengan begitu, transaksi jual beli
antara pembeli dan penjual bisa jadi lebih transparan.
Aplikasi Nurbaya
Initiatives
Nurbaya
Initiatives adalah
sebuah layanan yang berusaha membantu para petani maupun pemilik UKM untuk bisa
berjualan secara online.
Apabila ada seorang petani yang ingin barangnya dijual secara online, fasilitator dari
Nurbaya Initiatives akan membuatkan tokoonline, mempromosikannya, dan
memberitahukan kepada sang petani apabila ada pesanan yang masuk. Petani hanya
perlu mempersiapkan produk yang dipesan, dan mengirimkannya kepada partner
logistik Nurbaya Initiatives. Setelah pesanan sampai ke tangan pembeli, barulah
petani akan mendapatkan uang pembayaran. Layanan
ini sebagai one-stop-service bagi UKM dan petani.
Langkah pemerintah dalam memodernisasikan
petani patut kita beri apresiasi, karena para petani kita saat ini perlu
gebrakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia menjadi
lebih maju dan tak kalah bersaing dengan Negara tetangga.
Critical Review
Critical Review
Dunia
pertanian pada zaman sekarang bergantung pada teknologi informasi baik dalam
bentuk apapun. Penggunaan teknologi
aplikasi digital dalam pengembangan sektor pertanian akan membantu petani memperoleh
informasi
yang berkaitan dengan dunia pertanian. Informasi dan pengetahuan tentang
pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang untuk pembangunan
pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan angka kemiskinan. Teknologi
informasi dan komunikasi membantu memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu sehingga memudahkan petani untuk mengambil keputusan dalam sebuah peluang
dan menghasilkan produk yang maksimal.(read: Aplikasi Petani).
Teknologi Informasi juga berperan
terhadap pemasaran hasil pertanian, berbagai macam bisnis saai ini sudah
semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi. Pola bisnis konvensional
sudah tidak terlalu sering dilakukan dan
cenderung bergerak ke arah bisnis dengan memasarkan produknya ke dunia maya (E-Commerce).
Pemasaran produk pertanian melalui internet tentunya lebih ekonomis daripada
secara konvensional. Para petani dapat dengan mudah mengetahui kebutuhan
pasar. Petani dapat
mengkoordinasikan penanaman sehingga ketersediaan di pasar selalu ada dan
stabil serta harga jual normal. Dengan berkomunikasi secara cepat, petani dapat
menjual hasil pertaniannya secara cepat pula.(read: TaniHub, LimaKilo)
Selain
mengembangkan teknologi informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman, sektor
pertanian juga harus di dukung dengan peningkatan sumber daya petani yang
berkualitas. Karena teknologi tanpa sumber daya yang mumpuni akan menimbulkan
kesenjangan dan teknologi tersebut akan mati dengan sendirinya.
Seperti yang kita ketahui bahwa
akses teknologi informasi sejalan dengan tingkat pendidikan orang dan faktanya
kelompok terbanyak yang aktif bertani adalah petani berusia 40 tahun ke atas
yang umumnya berdomisili di daerah-daerah terpencil jauh dari pusat kota. Selain
itu, umumnya pengguna ponsel pintar di Indonesia menghabiskan waktunya untuk
bermain Facebook dan Twitter, bukan untuk hal yang lebih produktif. Secara umum tingkat pendidikan para petani kita
masih tergolong rendah
dan kebanyakan berpendapat bahwa aplikasi-aplikasi tersebut belum dirasa
memiliki dampak yang signifikan untuk membantu pertanian.
Selain itu, untuk menggunakan aplikasi
petani digital, mengharuskan petani membeli ponsel pintar beserta fitur-fitur
pendukungnya dan itu menjadi beban biaya tambahan bagi para petani. Jaringan
telekomunikasi yang baik juga mutlak diperlukan untuk mengakses aplikasi tersebut.
Hal ini menjadi tantangan untuk pemerintah dalam
mensosialisasikan kebijakan dan turut memberikan edukasi tentang teknologi
tidak hanya sekedar menyediakan aplikasi canggih.
Dan apa yang dilakuakan pemerintah saat ini untuk memajukan sector pertanian adalah langkah awal untuk masa depan petani Indonesia menjadi lebih maju dan mandiri. Kita berharap kebijakan pemerintah ini terus berkelanjutan dan penggunaan teknologi digital tersalurkan ke seluruh lapisan petani dari Sabang sampai Merauke.
Dan apa yang dilakuakan pemerintah saat ini untuk memajukan sector pertanian adalah langkah awal untuk masa depan petani Indonesia menjadi lebih maju dan mandiri. Kita berharap kebijakan pemerintah ini terus berkelanjutan dan penggunaan teknologi digital tersalurkan ke seluruh lapisan petani dari Sabang sampai Merauke.
sumber:
0 Response to "Era Digital, Petani pun Sekarang punya Aplikasi Android"
Posting Komentar